PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERUSAHAAN, HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA, KENDALA DALAM MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS ETIS
A.
Budaya Organisasi
Budaya
organisasi adalah budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah masalah
eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok
yang selanjutnya diteruskan kepada anggota anggota baru sebagai langkah yang tepat dalam memahami,
memikirkan dan merasakan (as the correct way to perceive, think about and feel) terhadap masalah
masalah yang berhubungan dengan organisasi (Peter F. Druicker).
B. 10 karakteristik Budaya Organisasi :
1. Inisiatif
individual
Tingkat tanggung jawab (responsibility), kebebasan (freedom)
atau independensi (independent) yang dimiliki setiap individu dalam
berpendapat.
2. Toleransi
Terhadap Tindakan Berisiko
Suatu tingkatan dimana pekerja didorong mengambil resiko, menjadi agresif
dan inovatif. Setiap pegawai dan
anggota atau kader perlu ditekankan tentang batas batas dalam bertindak
agresif, inovatif dan mengambil risiko.
3. Pengarahan
Sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat membuat dengan jelas sasaran
dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut haruslah secara jelas
tercantum visi, misi dan tujuan organisasi (pengertian visi misi).
4. Integrasi
Tingkat dimana unit dalam organisasi didorong untuk beroperasi dengan cara
terkoordinasi.
5. Dukungan
manajamen
Dukungan manajemen dalam budaya organisasi adalah tentang kemampuan tingkat
manajer dalam sebuah organisasi atau perusahaan dalam berkomunikasi (baca
pengertian komunikasi) kepada karyawan.
6. Kontrol
Kontrol dalam budaya organisasi sangat penting. Kontrol yang dimaksud
adalah peraturan atau norma yang digunakan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sejumlah peraturan dan tenaga pengawas
(atasan langsung) yang berfungsi sebagai pengawas dan pengendali perilaku
pegawai dan karyawan dalam suatu organisasi.
7. Identitas
tingkatan dimana anggota mengidentifikasi bersama organisasi secara
keseluruhan dari pada dengan kelompok kerja atau bidang keahlian professional
tertentu.
8.
Sistem Imbalan
Suatu tingkatan dimana alokasi reward, kenaikan gaji atau promosi,
didasarkan pada criteria kinerja pekerja, dan bukan pada senioritas atau
favoritisme..
9.
Toleransi terhadap Publik
Suatu tingkatan dimana pekerja didorong menyampaikan konflik dan kritik
secara terbuka.
10. Pola komunikasi
dimana komunikasi organisasional dibatasi pada kewenangan hierarki yang
formal.
C. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI :
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya
organisasi sebagai berikut :
·
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang
lain.
·
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
·
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada
kepentingan diri individual seseorang.
·
Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu
dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
·
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan
membentuk sikap serta perilaku karyawan.
D. PEDOMAN TINGKAH LAKU
Antara
manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan
kebudayaan. Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya
tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi
tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan
tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar
kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
E. APRESIASI BUDAYA
Istilah apresiasi berasal dari bahasa inggris
“apresiation” yang berarti penghargaan,penilaian,pengertian. Bentuk itu berasal
dari kata kerja ” ti appreciate” yang berarti menghargai, menilai,mengerti
dalam bahasa indonesia menjadi mengapresiasi. Apresiasi budaya adalah
kesanggupan untuk menerima dan memberikan penghargaan, penilaian, pengertian
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
F. HUBUNGAN ETIKA DAN BUDAYA
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral
yang menyangkut benar-salah, baik-buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis
terdapat pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan etika
perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan,
karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan
karyawan sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya (misalnya dengan perusahaan
lain atau masyarakat setempat), etika kerja terkait antara perusahaan dengan
karyawannya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar karyawan.
G. PENGARUH ETIKA TERHADAP BUDAYA
Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu
kasatuan yang terintegrasi sehingga tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, keduanya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku antar individu
maupun kelompok, yang kemudian menjadi perilaku organisasi yang akan
berpengaruh terhadap budaya perusahaan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara etika
seseorang dariu tingkatan manajer terhadap tingkah laku etis dalam pengambilan
keputusan. Kemampuan seorang profesional untuk dapat mengerti dan pekau terhadap
adanya masalah etika dalam profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
sosial budaya, dan masyarakat dimana dia berada. Budaya perusahaan memberikan
sumbangan yang sangat berartiu terhadap perilaku etis. Perusahaan akan menjadi
lebih baik jika mereka membudayakan etika dalam lingkungan perusahaannya.
H. KENDALA MEWUJUDKAN KINERJA BISNIS
Mentalitas para
pelaku bisnis, terutama top management yang secara moral rendah, sehingga
berdampak pada seluruh kinerja Bisnis. Perilaku perusahaan yang etis biasanya
banyak bergantung pada kinerja top management, karena kepatuhan pada aturan itu
berjenjang dari mulai atas ke tingkat bawah. Kendala dalam Mewujudkan Kinerja
Bisnis yang Etis, yaitu :
·
Faktor budaya masyarakat yang cenderung memandang
pekerjaan bisnis sebagai profesi yang penuh dengan tipu muslihat dan
keserakahan serta bekerja mencari untung.
·
Faktor sistem politik dan sistem kekuasaan yang
diterapkan oleh penguasa sehingga menciptakan sistem ekonomi yang jauh dari
nilai-nilai moral. Hal ini dapat terlihat dalam bentuk KKN.
Ø Contoh Budaya Organisasi Dalam Perusahaan
Budaya
Organisasi mempunyai contoh seperti yang terjadi di setiap perusahaan, yang
muncul berdasarkan peralanan hidup para pegawai. Tapi pada umumnya budaya
organisasi terletak pada pendiri perusahaan itu sendiri berperan penting.
Karena merekalah yang mengambil keputusan dan memberi arah strategi organisasi
yang biasanya disebut juga budaya organisasi.
Dan biasanya
budaya organisasi di setiap perusahaan mempunyai budaya organisasi sendiri. Ini
karena terdapat beberapa faktor sebagai berikut:
Lingkungan
Usaha: Dimana suatu perusahaan itu akan beroperasi dan menetukan langkah apaa yang harus diambil perusahaan tersebut.
Adanya nilai –
nilai konsep dasar dan keyakinan suatu perusahaan.Acara rutin yang
diselenggarakan suatu perusahaan untuk memberi reward – reward pada
karyawannya. Adanya jaringan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda – beda.
https://aangsurya.wordpress.com/2015/11/16/pengertian-budaya-organisasi-dan-perusahaan-hubungan-budaya-dan-etika-kendala-dalam-mewujudlan-bisnis-etis/
https://mariefrancis65.wordpress.com/2016/11/27/pengertian-budaya-organisasi-dan-perusahaan-hubungan-budaya-dan-etika-kendala-dalam-mewujudkan-kinerja-bisnis-etis/
Lucky Club Casino Site in the Philippines
BalasHapusLuckyClub Casino is an online gambling platform owned by Evolution Gaming. This casino is located in the Philippines and has over 1300 slot games. It is luckyclub owned by